Kamis, 20 Mei 2010

Mendiknas: Guru Harus Punya Standar Kualifisikasi


Mendiknas: Guru Harus Punya Standar Kualifisikasi
http://d.yimg.com/hb/ng/co/antr/20100520/16/363239439-mendiknas-guru-harus-punya-standar-kualifisikasi.jpg?x=213&y=218&sig=Dv3JFQFq_MUhjdl1YrWJhg--Mendiknas: Guru Harus Punya Standar Kualifisikasi
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menyatakan, para guru di Indonesia harus mempunyai standar kualifikasi minimal berpendidikan Diploma 4 atau Strata 1.
"Para guru harus mempunyai standar kualifikasi minimal D4 atau S1," kata M Nuh pada Kongres Guru Indonesia 2010 di Jakarta, Kamis pagi.
Menurut dia, data yang diperoleh Kementerian Pendidikan Nasional pada 2008, sebanyak 53 persen guru Indonesia berada di bawah kualifikasi, baik dari tingkat SD, SMP, hingga sekolah menengah.
"Sebanyak 53 persen dari jumlah guru di Indonesia berada di bawah kualifikasi yang ada," katanya.
Mendiknas menerangkan, betapa pentingnya sertifikasi seorang guru karena guru merupakan seorang teladan yang akan ditiru oleh murid-muridnya maupun oleh guru yang lebih muda.
"Seorang guru tidak cukup dengan kemampuan rasionalitas yang bagus tetapi juga eksplorasi emosional dan spritual untuk diteladani," kata M Nuh.
Dalam rata-rata nasional menyebutkan bahwa sebanyak 78 persen dari jumlah guru di Indonesia belum memiliki sertifikasi.
"Dari rata-rata nasional, sebanyak 78 persen guru yang ada di Indonesia belum memiliki sertifikasi," katanya.
Pada saat ini jumlah guru di Indonesia berjumlah kurang lebih 2.600.000 orang, tetapi masih kurang 37 persen untuk sekolah-sekolah di desa dan 66 persen di sekolah-sekolah di daerah terpencil.
Tetapi Mendiknas sangat senang dengan jumlah 21 persen guru di bawah 30 tahun.
"Saya senang mendengar bahwa sebanyak 21 persen dari jumlah guru adalah guru-guru usia muda, karena guru-guru muda inilah yang akan meneruskan tongkat estafet dari guru yang akan pensiun," katanya.
Kongres Guru Indonesia pertama kali diadakan tahun 2006 dan satu-satunya kongres yang diakui secara internasional. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan global pada guru dan kepala sekolah untuk mendukung praktek yang lebih baik di sekolah-sekolah.
"Kongres Guru Indonesia 2010 mengundang berbagai elemen pemerintah dan pendidik dari seluruh nusantara untuk bergabung dalam sebuah diskusi tentang permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia," kata Ketua Sekolah Pendidikan Sampoerna Paulina Pannen.
Tema yang diusung pada Kongres Guru Indonesia tahun 2010 adalah "Mempersiapkan para Pendidik dalam Perubahan Dunia: Pendidikan untuk Pembangunan yang berkelanjutan."
"Jika Indonesia dapat memenuhi tantangan globalisasi, pemerintah dan sektor pendidikan dan kepentingan pribadi perlu bergabung untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini," kata Paulina.
Kongres Guru Indonesia adalah bagian dari komitmen Yayasan Putera Sampoerna yang bekerja sama dengan Bank Dunia dan beberapa perusahaan lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Kami berharap kongres ini akan membantu pembangunan komunitas pendidik yang berdedikasi untuk memperbaiki kualitas pendidikan dasar di negara ini," kata Direktur Yayasan Sampoerna Nenny Soemawinata.
Top of Form