KUNJUNGAN KE SMA NEGERI 1 PURWOREJO
Foto didepan Patung Ganesha SMA Negeri 1 Purworejo
KUNJUNGAN KE SMA NEGERI 1 PURWOREJO
Pada hari Kamis, tanggal 29 Juli 2010 sebagian Bapak/ Ibu guru, termasuk guru-guru BK dari SMA Negeri Pengasih melakukan kunjungan ke SMA Negeri 1 Purworejo. Pada kesempatan tersebut Drs. Supardi selaku koordinator bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Purworejo mengemukakan bahwa sekolah dikatakan unggul apabila output yang dihasilkan sekolah tersebut dapat menjadi kepuasan bagi masyarakat. Untuk dapat mencapai hal tersebut, lebih lanjut Bapak Supardi mengemukakan 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu: manajemen sekolah, sistem pembelajaran, pengelolaan siswa terutama kelas XII agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Kunjungan yang akrab dan menyenangkan, penjelasan2 diselingi dengan sendau gurau segar, hebat ibu Budi
Selanjutnya, Bapak Supardi lebih memfokuskan pada bagaimana sekolah dapat memotivasi siswanya untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Di SMAN 1 Purworejo ditanamkan kepada siswanya bahwa setelah lulus SMA harus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ketidakmampuan orang tua siswa merupakan tantangan yang harus dihadapi sekaligus menjadi motivator bagi siswa itu sendiri. Bagi siswa yang orang tuanya kurang mampu diarahkan untuk dapat masuk di sekolah-sekolah kedinasan. Selain memotivasi siswa, guru BK juga memberikan informasi kepada orang tua siswa agar menyadari tentang pentingnya kelanjutan studi bagi putra–putrinya. Perlu diketahui, bahwa kurang lebih 90 % lulusan SMA N 1 Purworejo diterima di perguruan tinggi favorit di Indonesia .
Untuk mengetahui data siswanya yang diterima di perguruan tinggi, Bapak Supardi selalu aktif mencari informasi tentang alumninya. Setiap saat beliau membawa catatan dan menanyakan pada setiap orang yang mengetahui tentang informasi alumni SMA N 1 Purworejo.
Bapak Drs. Supardi sedang menjelaskan program dan kegiatan BK di SMA Negeri 1 Purworejo
RUAARRR... BIASA...
Alumni dari SMA N 1 Purworejo juga menjalin hubungan yang baik dengan almamaternya, bahkan ada persatuan alumni SMA N 1 Purworejo, yang diberi nama Muda Ganeca. Mereka sangat peduli dengan adik-adik kelas mereka. Salah satu wujud kepedulian mereka adalah dengan memberi beasiswa kepada adik-adik mereka yang kurang mampu di bidang ekonomi tapi punya potensi akademis yang bagus. Selain itu, SMA N 1 Purworejo juga mengalokasikan 10% dana kenang-kenangan dari alumni untuk membantu kelanjutan studi bagi siswa yang kurang mampu.
Untuk menentukan jurusan dan perguruan tinggi yang akan dipilih, Bapak Supardi dalam memberikan bimbingan menggunakan analisis hasil tes psikologi, hasil belajar siswa(Tes Uji Coba 1,2, dan 3) yang dibandingkan dengan hasil penerimaan mahasiswa baru dari kakak– kakak kelas mereka dan keadaan ekonomi orang tua. Di SMA N 1 Purworejo pemberian tes psikologi dilaksanakan 2 kali, yaitu pada waktu siswa kelas X, tujuannya untuk mengetahui kemampuan dasar siswa, yang selanjutnya dipergunakan sebagai dasar dalam pemberian layanan bimbingan. Tes psikologi yang kedua dilaksanakan pada semester V, yang menitikberatkan untuk kepentingan kelanjutan studi siswa. Tes psikologi juga dipilihkan tes yang lengkap dan betul-betul dapat menggambarkan tentang keadaan siswa. Tes tersebut dengan biaya sekitar Rp 40.000,00 sampai dengan Rp 60.000,00.
Dalam hal penanganan kedisiplinan siswa, di SMA N 1 Purworejo dibentuk tim STP2K (Satuan Tugas Pelaksana Pembantu Kesiswaan) yang sejenis dengan tim kedisiplinan yang diampu oleh Bapak/Ibu guru yang ditunjuk, terutama wali kelas. Sebagai contoh untuk mengantisipasi keterlambatan siswa, dari tim tersebut dijadwal piket, selanjutnya menangani siswa terlambat, dari pengadministrasian sampai dengan tindak lanjut, termasuk di sini menangani siswa yang melanggar. Peran guru BK, membantu menyelesaikan masalah siswa sehingga dapat menyesuaikan diri dengan tata tertib yang ada.
Di SMA N 1 Purworejo, guru BK tidak terjadwal masuk kelas, tetapi apabila guru BK akan memberikan bimbingan kepada siswanya, guru BK dapat meminta kesempatan dari guru-guru yang pada waktu itu mengampu kelas tersebut. Apabila ada guru yang tidak bisa hadir dan tidak ada tugas, guru BK dapat menggunakan kesempatan tersebut untuk masuk kelas dan memberikan layanan informasi kepada siswanya.
SALING TUKAR KENANGAN